Bahaya Radiasi HP Terhadap Organ Tubuh Kita

17 Juni 2011

Di seluruh dunia saat ini telah terdapat 570 juta pemakai hand-phone dan dalam jangka waktu 5 tahun lagi jumlahnya akan terus meningkat hingga mencapai 1,4 bilion. Pernahkan anda mendengar berita bahwa handphone dapat menyebabkan kanker otak? Meskipun hal di atas belum terbukti kebenarannya, tapi memang benar bahwa handphone memancarkan radiasi yg besar. Badan FCC Amerika telah menguji tingkat radiasi yg dipancarkan beberapa handphone. Kekuatan radiasi handphone yg akan diterima otak atau yg dinamakan SAR (Specific Absorption Rate) diukur dalam satuan watt/kg. FCC menetapkan bahwa semua handphone yg memancarkan radiasi diatas 1.6 watt/kg dilarang utk diproduksi (dilarang masuk di amerika). Sebenarnya semua handphone yg beredar masih bisa dikategorikan "aman" karena tingkat SAR-nya masih dibawah 1.6 watt/kg. Meskipun demikian ada beberapa org yg merasa agak pusing atau telinganya panas setelah menggunakan handphone-handphone yg dikategorikan "aman" tersebut. Jadi yg betul-betul aman (bukan sekedar aman saja) adalah yg tingkat radiasinya dibawah 1 watt/kg. Maka dari itu utk memisahkan yg "aman" dan yg "betul-betul aman", dibuatlah tabel dibawah ini.

Berikut ini tabel SAR yang dikeluarkan oleh United Kingdom National Physical Laboratory dan badan FCC Amerika (Federal Communication Comission)


Dari tabel di atas terlihat bahwa Philips Genie, Nokia 5110, dan Ericsson T28 memiliki tingkat radiasi yg cukup tinggi, bahkan hampir mendekati ambang batas bahaya yg ditentukan FCC, yaitu 1.6 watt/kg. Selain itu juga dapat dilihat bahwa Motorola V3688 memiliki tingkat radiasi paling rendah. Padahal sebenarnya radiasinya yg dipancarkan V3688 sangat tinggi, yaitu sebesar 1.58 watt/kg, namun karena handphone ini menggunakan design lipat (clam-shell) maka posisi antena berada di samping rahang (jauh dari otak), sehingga pengaruh pancaran radiasi dari antenna ke otak hanya sebesar 0.02 watt/kg saja. Untuk lebih jelasnya lihat pengaruh posisi antenna terhadap resiko kanker otak.
Dari penjelasan di atas mengenai pengaruh posisi antena thd pancaran radiasi ke otak, maka dapat ditemukan sebab mengapa handphone Motorola V dan StarTac memiliki tingat SAR yg paling rendah. Selain itu juga ditemukan sebab mengapa bila menggunakan Nokia 8210 kuping cepat terasa panas. Ini disebabkan karena Nokia 8210 menggunakan internal antenna sehingga pancaran radiasi mengarah ke telinga.

Nokia 8210 sendiri meskipun tergolong handphone beradiasi tinggi namun tingakt SAR-nya tidak terlalu tinggi (hanya sedikit diatas 1 watt/kg). Ini karena dengan internal antenna posisi antenna sedikit agak jauh dari otak. Ini berbeda dgn Nokia 5110, Philips Genie, Siemens C25, Ericsson T28, dan GF768 yg posisi antenanya jelas-jelas disamping otak kita. Telinga yg panas tentunya lebih baik drpd otak kita yg panas.

Rendahnya tingkat radiasi handphone tentu juga ada kaitannya dgn kekuatan sinyal handphone. Asumsinya, semakian besar radiasinya, maka semakin kuat pula sinyalnya. Nokia 8810 yg radiasinya sangat rendah (0.22 watt/kg) mungkin juga menjadi sebab lemahnya sinyal handphone ini. Ini berbeda dgn Motorola V yg tingkat SAR-nya rendah, tapi anehnya sinyalnya lebih kuat. Hal ini disebakan karena pancaran radiasi dari Motorola V sebenarnya sangatlah besar, yahitu hampir 1.6 watt/kg (mendekati ambang bahaya FCC). Tapi karena penempatan posisi antenanya jauh dari otak (disamping rahang kita) maka akhirnya pancaran radiasi yg diterima otak kita akhirnya sangat rendah. Artikel di atas tidak ada maksud untuk Anda tidak menggunakan alat komunikasi (HP), tidak lain hanyalah sebagai suatu wacana bagi kita semua, mungkin dengan perkembangan/majunya teknolgi pada saat sekarang akan lebih baik dari yang sebelumnya dan efek dari radiasi alat komunikasi akan semakin berkurang sehihngga bisa di pakai dengan aman dan tentunya nyaman pula.


http://ryanimutz44.blogspot.com/

Rahasia Supaya Otak Kita Jenius

31 Mei 2011


Dunia harus berterima kasih kepada para genius yang telah mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga kemajuannya dapat kita rasakan dengan sangat pesat seperti sekarang ini. jumlah mereka kurang dari 2 % populasi manusia, meski jumlah mereka yang sangat sedikit itu, namun mereka bisa merubah dunia dengan tangan mereka.
Kalau anda mengira genius merupakan bawaan yang memiliki IQ jauh di atas rata-rata, anda salah . mereka hanya berhasil menggunakan kemampuan otaknya lebih dari orang-orang biasa. Sebenarnya semua orang pun bisa mengembangkan kemampuan berpikir seperti otak mereka, hanya dibutuhkan KEMAUAN dan KERJA KERAS. Bill Gates, si pemilik perusahaan Microsoft yang juga merupakan 1 di antara para genius mengatakan bahwa 99% yang menciptakan kegeniusan adalah KERJA KERAS. Genius di sini bukanlah seseorang yang memiliki IQ jauh di atas rata-rata, tetapi genius di sini adalah Expert atau para ahli di bidangnya, Bagi mereka para genius, hanya ada 3 kunci untuk kegeniusan mereka, kita pun bisa menjadi bagian dari mereka, dengan kunci KEMAUAN dan KERJA KERAS.

Rahasia 1
Si genius bisa mencari cara sendiri untuk menguasai hal-hal yang belum di kuasainya. Para genius menciptakan metode belajar sendiri yang paling cocok dengan diri mereka. Jika tidak menguasai suatu subjek, mereka akan cari tahu cara paling efisien untuk mempelajarinya. Mereka terus mencoba (mereka tidak pernah berhenti mencoba jika belum berhasil) sampai mereka bisa menguasai yang ingin dikuasainya. Kalau gagal dengan satu metode, mereka akan mencoba metode lainnya.

Rahasia 2
Para genius memiliki motivasi yang “sangat, sangat, sangat besar!” untuk menguasai apa yang menjadi minatnya. Kadangkala mereka rela mengorbankan berbagai hal demi minatnya itu. Inilah kisah Bill Gates si orang terkaya di muka bumi: “Bill Gates orang yang cerdas. Itu sudah pasti. Jika tidak cerdas, dia tidak akan bisa masuk Universitas Harvard, yang merupakan universitas terbaik di dunia. Tapi dia keluar. Alasannya: “Aku ingin berbuat lebih.” Rupanya, dia tidak ingin hanya menjadi cerdas. Dia ingin menjadi seorang genius. Dia sadar, terus kuliah akan mengurangi waktunya dalam mendalami software computer yang sangat diminatinya. Dalam pengakuannya, dia pernah tidak tidur selama berhari-hari ketika menyelesaikan software pertamanya.

Rahasia 3
Mereka yang genius memiliki visi masa depan yang jelas, konkret dan terukur. Apabila ditanya apa yang diinginkannya di masa depan, mereka akan menjawab tuntas hingga ke detailnya. “10 tahun dari sekarang, saya akan menjadi seorang pengusaha mebel kayu jati yang produknya merambah seluruh Eropa. Karyawannya lebih dari 500 orang. Omsetnya lebih dari 50 miliar.” Itulah visi seorang pengusaha besar.

So, apa yang Anda pikirkan?
Anda bisa menjadi genius di bidang apapun yang Anda minati, jika Anda berpikir dan memiliki karakter seorang genius. Dan, tiga itulah rahasianya. Hanya tiga. Cara sederhana menjadi genius. Jika 3 rahasia itu sudah Anda pegang dan Anda jadikan sebagai rahasia Anda juga. Maka inilah cara sederhana membangkitkan sosok genius dalam diri Anda:
Saat Anda ingin mengetahui sesuatu, katakan pada diri Anda sendiri: “Sisi lain dari ini apa, ada apa dibaliknya?”
Saat satu jawaban datang, terus tanyakan pertanyaan-pertanyaan itu kembali.
Hal-Hal Yang Bisa Membantumu Mencapai “Inner Genius” Mu Setelah Anda tahu berbagai hal tentang genius dan tahu cara membangkitkannya, kini saatnya untuk tahu hal-hal apa saja yang bisa membantumu untuk membangkitkan “si genius” dalam dirimu.

Tidurlah cukup
Lho kok malah tidur, bukannya untuk melatih pikiran harusnya terus bangun? Ternyata tidak. Tidur setelah belajar justru meningkatkan kemampuan otak mengingat. Saat terlelap tidur, otak kita justru bekerja keras memilah-milah informasi penting untuk kita, sehingga kemampuan memori kita menguat. Namun itu hanya berlaku bagi tidur yang lebih dari 6 jam. Itu kenapa sistem belajar SKS (sistem kebut semalam) tidak direkomendasikan karena justru hanya melemahkan kemampuan berpikir dan kemampuan memori kita. So, langsunglah tidur sekurang-kurangnya 6 jam usai belajar di malam hari. Dengan begitu, belajarmu akan memberikan hasil lebih maksimal. Untuk menjadi expert, begadang merupakan pantangan.

Latihan fisik
Banyak-banyaklah melakukan aktivitas fisik: jalan-jalan, berolahraga permainan, senam, atau apapun. Melakukan banyak aktivitas fisik terbukti meningkatkan kemampuan berpikir otak.

Makan cukup
Kurang makan akan membuatmu tidak memiliki energi untuk berpikir cerdas, tapi terlampau banyak makan juga akan membuat otakmu menjadi kurang cerdas. Makan secukupnya dan selektif. Hindari terlalu banyak makan-makanan dari lemak hewani. Banyak-banyaklah makan sejenis lemak yang bernama omega 3, yang terkandung dalam ikan, kacang-kacangan, atau biji-bijian. Banyak-banyaklah juga makan buah dan sayuran. Para expert selalu tidak pernah berkekurangan atau berlebihan dalam soal makan.

Musik
Mendengarkan musik disinyalir bisa meningkatkan kemampuan otak dalam berpikir, namun tidak secara langsung. Diketahui mendengarkan musik bisa membuat tubuh merasa rileks, perasaan negatif berkurang, dan menurunkan rasa takut. Nah, hal-hal itu otomatis membuat kita bisa lebih fokus dalam berpikir. Namun diketahui tidak semua orang berhasil dengan bantuan musik. Sebagian orang justru tidak bisa berpikir sambil mendengarkan musik. So, cari cara Anda sendiri!

Jangan lupa bermain
Belajar terus menerus secara intensif tanpa istirahat dan tanpa jeda bukanlah perilaku yang bijak. Bermain itu menyenangkan. Selain bisa menghilangkan stress, bermain juga membuat kemampuan otak kita berpikir menjadi lebih cemerlang. So, sempatkan bermain. Asal Anda tahu, seorang Albert Einstein dan Bill Gates saja selalu mencadangkan waktu setiap hari untuk bermain. Sebaliknya, jangan pula hanya bermain-main melulu. Hanya bermain tidak akan menjadikan Anda seorang expert.

Meditasi
Meditasi rutin sangat membantu kerja otak. Cara yang paling sederhana adalah latihan nafas sederhan. Pertama, buat posisi tubuh dalam keadaan senyaman mungkin. Lalu tarik nafas lewat lubang hidung dan hirup dalam-dalam, lalu lepaskan perlahan-lahan dari lubang mulut. Lakukan itu berulang-ulang, sampai badan terasa segar. Ingin bantuan cara sederhana berelaksasi?

Percaya kalau Anda bisa!
“Meskipun berusaha sangat keras tapi Anda gagal juga. Lantas Anda berkesimpulan kalau Anda memang tidak cukup mampu.” Nah, meskipun Anda berpikir demikian, para ahli psikologi menyatakan sebaliknya. Kegagalan semacam itu seringkali bukan karena kurangnya kemampuan, tetapi karena kepercayaan terhadap diri sendiri yang kurang. Kebanyakan dari kita sudah terjebak dalam stereotip bahwa hanya orang-orang tertentu saja yang bisa berhasil. Alhasil, otak kita pun bereaksi menyesuaikan diri dengan kepercayaan itu. Jadinya, kita pun tidak mencapai performa terbaik kita karena pada dasarnya kita memang tidak terlalu percaya akan berhasil. So, percaya 100% Anda bisa, maka otak Anda akan membantu Anda.

Source : http://ryanimutz44.blogspot.com/

KHASIAT TANAMAN BUNGA MELATI

14 Maret 2011


MAKALAH
       KHASIAT TANAMAN BUNGA MELATI



O
L
E
H
Ryan
XI – IPA 1

SMAN -1 KATINGAN HILIR
KATINGAN
KALIMANTAN TENGAH
2011

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah  yang telah melimpahkan rahmatNya, sehingga penulis memiliki kekuatan untuk menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna, sehingga kritik dan saran sangat penulis harapkan.
Terima kasih penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini berguna bagi kita semua.

Kasongan, 25-01-2011
Penulis



Ryan


DAFTAR ISI


Kata pengantar
Daftar isi

BAB I.  PENDAHULUAN
                  A.Latar belakang
                  B.Rumusan masalah
                  C.Tujuan penulisan
                  D.Manfaat dari penulisan
                     D.1 Manfaat untuk penulis
                     D.2 Manfaat untuk pembaca
               E.   Metode yang penulis gunakan dalam tulisan ini
                     E.1 Study kepustakaan
                     E.2  wawancara
F.Pengertian
G. Sistematika penulis

BAB II. PEMBAHASAN
A.  Mengenal tanaman bunga melati
B.  Budidaya tanaman bunga melati
       A. Pembibitan
       B. Pengolahan media tanam
C.  Teknik penanaman
D.  Pemeliharaan tanaman
E.   Pengendalian Hama dan Penyakit 
A.  Hama
B.  Penyakit
C. Khasiat tanaman bunga melati
A.  Khasiat tanaman bunga melati 

BAB III. PENUTUP
A.  Kesimpulan 
B.  Saran- saran

Daftar pustaka                                                                                                                           


BAB    I
PENDAHULUAN


A.    Latar belakang

Di negara kita yang beriklim tropis ini, banyak terdapat tanaman yang mengandung khasiat obat. Ada yang tumbuh liar, ada pula yang sengaja di tanam dan di pelihara di perkarangan rumahnya. Tanaman-tanaman itu ada yang di manpaatkan batangnya, akarnya, daunnya, ataupun buahnya.

Jenis tanaman yang mengandung khasiat obat diantaranya jeruk nipis, gelinggang, kunyit,  jehe, lengkuas, tebu, ilalang, bawang merah, bawang putih, belimbing, bunga melati, bunga mawar  , daun dewa, delima putih, daun ungu,  jagung,  jambu biji, jeruk nipis, dan tapak kaki kuda dan lain-lain.

Dalam tulisan ini penulis akan membahas tentang tanaman bunga melati.Tanaman bunga Melati, dapat berbunga sepanjang tahun dan dapat tumbuh subur pada tanah yang gembur dengan ketinggian sekitar 600 atau 800 meter diatas permukaan laut, asalkan mendapatkan cukup sinar matahari

Urutan selanjutnya tentang tanaman bunga melati  akan penulis tuangkan dalam bab pembahasan.

B.  Rumusan masalah

      Rumusan masalah dalam karya tulisan ini adalah :
· “khasiat apa saja yang terkandung dalam tanaman bunga melati ?
· “Bagaimana cara budidaya tanaman bunga melati ?

C.  Tujuan penulisan

            Tujuan dari penulisan ini adalah :
1. Menambah wawasan pengetahuan mengenai tanaman-tanaman yang mengandung    
    khasiat obat.
2. Menberitahukan kepada masyarakat khususnya yang membaca tulisan ini tentang khasiat
    dari tanaman di sekitar kita.
3. Agar kita tau bagaimana cara membudidayakan tanaman obat.
4. Agar kita tau tentang zat-zat yang terkandung dalam tanaman obat.
5. Agar kita mengetahui bahwa lebih baik mengobati penyakit menggunakan obat-obat
    tradisional dari pada buatan pabrik.

D. Manfaat dari penulisan ini adalah:
     
     D.1 Manfaat untuk penulis

            Penulis belajar membuat sebuah katya tulis yang bersifat penelitian penulis dapat mengetahui jenis tanaman khasiat obat penulis dapat mengetahui sekaligus bisa memperaktekan bagaimana penguna tanaman obat tersebut.

D.2 Manfaat untuk pembaca

            Agar para pembaca dapat mengetahui tanaman berkhasiat obat di sekitar kita agar para pembaca dapat memperaktekan atau menggunakan tanaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
            Agar para pembaca dapat membudidayakan tanaman tersebut di halaman rumah.

E.        Metode yang penulis gunakan dalam tulisan ini adalah:
    
      E.1 Study kepustakaan

                  Penulis menggunakan rujukan dari buku, majalah, boletin atau sumber lain yang relapan dengan masalah yang ditulis.

      E.2  wawancara

                  Penulis melakukan wawancara dengan berbagai pihak yang dapat member masukan kepada kelengkapan isi tulisan.

F.   Pengertian

Bunga MelatiMelati merupakan tanaman bunga hias berupa perdu berbatang tegak yang hidup menahun. Di Italia, melati casablanca (Jasmine officinalle), yang disebut Spanish Jasmine ditanam tahun 1692 untuk di jadikan parfum. Tahun 1665 di Inggris dibudidayakan melati putih (J. sambac) yang diperkenalkan oleh Duke Casimo de Medici. Dalam tahun 1919 ditemukan melati J. parkeri di kawasan India Barat Laut, Kemudian dibudidayakan di Inggris pada tahun 1923. Di Indonesia nama melati dikenal oleh masyarakat di seluruh wilayah Nusantara. Nama-nama daerah untuk melati adalah Menuh (Bali), Meulu cut atau Meulu Cina (Aceh), Menyuru (Banda), Melur (Gayo dan Batak Karo), Manduru (Menado), Mundu (Bima dan Sumbawa) dan Manyora (Timor), serta Malete (Madura).

G. SISTEMATIKA PENULIS
Sistematika dalam penulisan ini adalah :

Kata pengantar
Daftar isi

BAB I.  PENDAHULUAN
                A.   Latar belakang
                B.   Rumusan masalah
                C.   Tujuan penulisan
                      D.   Manfaat dari penulisan
                             D.1 Manfaat untuk penulis
                       D.2 Manfaat untuk pembaca
               E.    Metode yang penulis gunakan dalam tulisan ini
                       E.1 Study kepustakaan
                       E.2  wawancara
                           F.   Pengertian
               G.  Sistematika penulis

BAB II. PEMBAHASAN
A. Mengenal tanaman bunga melati
B. Budidaya tanaman bunga melati
       A. Pembibitan
       B. Pengolahan media tanam
 C. Teknik penanaman
 D. Pemeliharaan tanaman
 E.  Pengendalian Hama dan Penyakit
A.  Hama
B.  Penyakit
C. Khasiat tanaman bunga melati
A.  Khasiat tanaman bunga melati

BAB III. PENUTUP
  A.Kesimpulan
                B.Saran- saran

Daftar pustaka                                                                                                                     
BAB II
PEMBAHASAN


A.  Mengenal tanaman bunga melati.

Tanaman bunga melati merupakan salah satu tanaman hias yang sudah banyak dikenal dan banyak manfaatnya. Di samping sebagai tanaman hias, melati dapat digunakan sebagai pengharum, bunga rangkai, bunga tabur, parfum, pewangi teh dan obat tradisional (Suhendar 1990 dan Herlina, 1991).

Sebagai bunga rangkai maka bunga melati mempunyai kelebihan dibandingkan bunga-bunga lainnya yaitu dari bunga melati dapat dibuat rangkaian bunga yang bentuknya dapat disesuaikan dengan keinginan dan situasi dari rangkaian bunga tersebut akan digunakan. Dengan keahlian dan kreativitas para perangkai maka roncean bunga melati dapat dibuat bentuk rangkaian bunga yang mempesona dalam sejuta gaya (Setijati dan Rivai, 1991).

Nilai ekonomi melati bukan hanya terbatas untuk memenuhi permintaan konsumen di dalam negeri sebagai bunga rangkai dan roncean, namun dapat dijadikan bahan dasar industri minyak wangi dan kosmetika, bahan baku pengharum dan penyedap minuman teh. Salah satu altematif pendayagunaan bunga melati lain yang berprospek cerah adalah ekstraksi menjadi minyak. Minyak melati yang dikenal dengan sebutan Jasmine absolut sangat dibutuhkan untuk bahan baku industri minyak wangi jasmine, pewangi teh, bahan pewangi sabun, cat, tinta, karbol, semir sepatu, pestisida maupun kain (Marcell, 1992).

Tanaman melati diklasifikasikan dalam suku Oleaceae marga Jasminum. Terdapat sekitar 200 jenis melati yang telah diketahui namanya di seluruh dunia, baik yang tumbuh di daerah tropis maupun sub tropis (Pizzetti and Cocker, 1968). Masing-masing jenis melati dibedakan berdasarkan perbedaan bentuk tanaman dan warna bunganya.

Inventarisasi jenis-jenis melati merupakan upaya untuk memperoleh suatu kumpulan informasi mengenai jenis-jenis melati sebagai bahan untuk penelitian dan pengembangannya.

Melati tergolong tanaman perdu berkayu sehingga perbanyakannya dengan cara vegetatif seperti rundukan, cangkok dan penyetekan bisa dilakukan (Sunarjono, 1984; Hartmann dan Kester, 1990). Pencangkokan dan rundukan menjamin keberhasilan perbanyakan, namun jumlah bibit yang didapat terbatas, sehingga perbanyakan secara setek merupakan pilihan paling sesuai untuk menghasilkan bibit dalam jumlah besar, cepat dan mudah karena tidak memerlukan keahlian khusus dalam penanganannya. Namun masalah utama dalam penyetekan melati adalah persentase setek yang tumbuh tidak terlalu tinggi (Palupi, 1981).

Produksi bunga melati yang telah dicapai petani di Indonesia rata-rata sekitar 4-5 kg/ha/hari pada musim penghujan dan mencapai 2-3 kg/ha/hari pada musim kemarau (Santosa, 1991). Di negara maju seperti Perancis, produksi bunga melati mencapai 3000-4000 kg/ha/tahun dan Italia produksi melati mencapai 4500-5500 kg/ha/tahun. Hal ini menunjukkan bahwa produksi bunga melati di Indonesia masih jauh lebih rendah, sedangkan peluang ekspor bunga melati ke pasaran intemasional masih terbuka luas, mengingat Indonesia saat ini baru mampu memenuhi sekitar 20 % dari kebutuhan bunga melati di pasaran dunia (Hikman, 1991). Oleh karena itu perlu upaya memperbaiki teknik budidayanya agar dapat diperoleh hasil yang maksimal.

Areal pertanaman melati di P. Jawa cukup luas dan mampu menjadi sumber penghasilan bagi penanamnya. Namun pengendalian hama dan penyakitnya pada umumnya masih menggunakan pestisida pada hal hasilnya terutama untuk bahan baku pewangi teh. Cara pengendalian tersebut selain mahal, residunya dapat menimbulkan dampak negatif bagi pengguna maupun lingkungannya. Informasi tentang jenis-jenis hama penyakit dan beberapa aspek bioekologinya merupakan langkah awal untuk melakukan penelitian tentang altematif cara pengendalian yang lebih aman tetapi tetap efektif sesuai dengan konsep pengendalian hama secara terpadu yang lebih menggunakan pendekatan ekologi (Maryam dkk, 1994).

B. Budidaya  tanaman bunga melati.

A.  Pembibitan

1.      Teknik Penyemaian Benih : Tancapkan tiap stek pada medium semai 10–15 cm/sepertiga dari panjang stek. Tutup permukaan wadah persemaian dengan lembar plastik bening (transparan) agar udara tetap lembab.
2.      Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian.

1.      Penyiapan tempat semai:
§  Siapkan tempat/wadah semai berupa pot berukuran besar/polybag, medium semai (campuran tanah, pasir steril/bersih).
§  Periksa dasar wadah semai dan berilah lubang kecil untuk pembuangan air yang berlebihan.
§  Isikan medium semai ke dalam wadah hingga cukup penuh/setebal 20–30 cm. Siram medium semai dengan air bersih hingga basah.
2.      Pemeliharaan bibit stek:
§  Lakukan penyiraman secara kontinu 1–2 kali sehari.
§  Usahakan bibit stek mendapat sinar matahari pagi.
§  Pindahkan tanaman bibit stek yang sudah berakar cukup kuat (umur 1–23 bulan) ke dalam polybag berisi medium tumbuh campuran tanah, pasir dan pupuk organik.
§  Pelihara bibit melati secara intensif (penyiraman, pemupukan dan penyemprotan pestisida dosis rendah) hingga bibit berumur 3 bulan.

B.  Pengolahan Media Tanam
1.      Pembukaan Lahan
1.      Bersihkan lokasi untuk kebun melati dari rumput liar (gulma), pepohonan yang tidak berguna/batu-batuan agar mudah pengelolaan tanah.
2.      Olah tanah dengan cara di cangkul/dibajak sedalam 30-40 cm hingga gembur, kemudian biarkan kering angin selama 15 hari
2.      Pembentukan Bedengan : Membentuk bedengan selebar 100-120 cm, tinggi 30-40 cm, jarak antara bedeng 40–60 cm dan panjang disesuaikan dengan kondisi lahan.
3.      Pengapuran : Tanah yang pH-nya masam dapat diperbaiki melalui pengapuran, misalnya dengan kapur kalsit (CaCO3) dolomit {CaMg (CO3)2}, kapur bakar (Quick lime, CaO)/kapur hidrat (Slakked lime,{Ca(OH)2}. Fungsi/kegunaan pengapuran tanah masam adalah untuk menaikan pH tanah, serta untuk menambah unsur-unsur Ca dan Mg.
4.      Pemupukan : Tebarkan pupuk kandang di atas permukaan tanah, kemudian campurkan secara merata dengan lapisan tanah atas. Pupuk kandang dimasukkan pada tiap lubang tanam sebanyak 1-3 kg. Dosis pupuk kandang berkisar antara 10-30 ton/hektar. Lubang tanam dibuat ukuran 40 x 40 x 40 cm dengan jarak antar lubang 100-150 cm. Penyiapan lahan sebaiknya dilakukan pada musim kemarau/1-2 bulan sebelum musim hujan.
C.  Teknik Penanaman
1.      Penentuan Pola Tanam : Sebulan sebelum tanam, bibit melati diadaptasikan dulu disekitar kebun. Lahan kebun yang siap ditanami diberi pupuk dasar terdiri atas 3 gram TSP ditambah 2 gram KCI per tanaman. Bila tiap hektar lahan terdapat sekitar 60.000 lubang tanam (jarak tanam 1,0 m x 1,5 m), kebutuhan pupuk dasar terdiri atas 180 kg TSP dan 120 kg KCI. Bersama pemberian pupuk dasar dapat ditambahkan “pembenah dan pemantap tanah “ misalnya Agrovit, stratos/asam humus Gro-Mate.
2.      Pembuatan Lubang Tanam : Bibit melati dalam polybag disiram medium tumbuh dan akar-akarnya. Tiap lubang tanam ditanami satu bibit melati. Tanah dekat pangkal batang bibit melati dipadatkan pelan-pelan agar akar-akarnya kontak langsung dengan air tanah.

3.      Cara Penanaman : Jarak tanam dapat bervariasi, tergantung pada bentuk kultur budidaya, kesuburan tanah dan jenis melati yang ditanam, bentuk kultur perkebunan jarak tanam umumnya adalah 1 x 1,5 m, sedang variasi lainnya adalah 40 x 40 cm, 40 x 25 cm dan 100 x 40 cm.

D. Pemeliharaan Tanaman
1.         Penjarangan dan Penyulaman. : Cara penyulaman adalah dengan mengganti tanaman yang mati/tumbuhan abnormal dengan bibit yang baru. Teknik penyulaman prinsipnya sama dengan tata laksana penanaman, hanya saja dilakukan pada lokasi/blok/lubang tanam yang bibitnya perlu diganti. Periode penyulaman sebaiknya tidak lebih dari satu bulan setelah tanam. Penyulaman
2.      seawal mungkin bertujuan agar tidak menyulitkan pemeliharaan tanam berikutnya dan pertumbuhan tanam menjadi seragam. Waktu penyulaman sebaiknya dilakukan pada pagi/sore hari, saat sinar matahari tidak terlalu terik dan suhu udara tidak terlalu panas.
3.         Penyiangan : Pada umur satu bulan setelah tanam, kebun melati sering ditumbuhi rumput-rumput liar (gulma). Rumput liar ini menjadi pesaing tanaman melati dalam pemenuhan kebutuhan sinar matahari, air dan unsur hara.
4.         Pemupukan : Pemupukan tanaman melati dilakukan tiap tiga bulan sekali. Jenis dan dosis pupuk yang digunakan terdiri atas Urea 300-700 kg, STP 300-500 kg dan KCI 100-300 kg/ha/tahun. Pemberian pupuk dapat dilakukan dengan cara disebar merata dalam parit di antara barisan tanaman / sekeliling tajuk tanaman sedalam 10-15 cm, kemudian ditutup dengan tanah. Pemupukan dapat pula dengan cara memasukan pupuk ke dalam lubang tugal di sekeliling tajuk tanaman melati. Waktu pemupukan adalah sebelum melakukan pemangkasan, saat berbunga, sesuai panen bunga dan pada saat pertumbuhan kurang prima. Pemberian pupuk dapat meningkatkan produksi melati, terutama jenis pupuk yang kaya unsur fosfor (P), seperti Gandasil B (6-20-30)/Hyponex biru (10-40-15) dan waktu penyemprotan pupuk daun dilakukan pada pagi hari (Pukul 09.00) atau sore hari (pukul 15.30-16.30) atau ketika matahari tidak terik menyengat.
5.         Pengairan dan Penyiraman : Pada fase awal pertumbuhan, tanaman melati membutuhkan ketersediaan air yang memadai. Pengairan perlu secara kontinyu tiap hari sampai tanaman berumur kurang lebih 1 bulan. Pengairan dilakukan 1-2 kali sehari yakni pada pagi dan sore hari. Cara pengairan adalah dengan disiram iar bersih tiap tanam hingga tanah di sekitar perakaran cukup basah.
6.         Waktu Penyemprotan Pestisida : Zat perangsang/zat pengatur Tumbuh (ZPT) dapat digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi bunga, zat perangsang bunga yang berpengaruh baik terhadap pembungaan melati adalah Cycocel (Chloromiguat) dan Etherel. Tanaman melati yang di semprot dengan Cycocel berkonsentrasi 5.000 ppm memberikan hasil bunga yang paling tinggi, yakni 1,45 kg/ tanaman. Cara pemberiannya: zat perangsang bunga disemprotkan pada seluruh bagian tanaman, terutama bagian ujung dan tunas-tunas pembungaan. Konsentrasi yang dianjurkan 3.000 ppm–5.000 ppm untuk Cycocel atau 500-1.500 ppm bila digunakan Ethrel.

7.         Lain-lain : Tanaman melati umumnya tumbuh menjalar, kecuali pada beberapa jenis melati, seperti varietas Grand Duke of tuscany yang tipe pertumbuhannya tegak. Tinggi pemangkasan amat tergantung pada jenis melati, jenis melati putih (J.sambac) dapat di pangkas pada ketinggian 75 cm dari permukaan tanah, sedangkan jenis melati Spnish Jasmine (J. officinale var. grandiflorum) setinggi 90 cm dari permukaan tanah.

E. Hama dan penyakit

Tanaman melati tidak luput dari gangguan hama dan penyakit, prinsip pokok dan prioritas teknologi pengendalian hama/penyakit .

1.   Pengendalian hayati dilakukan secara maksimal dengan memanfaatkan musuh-musuh alami hama (parasitoid, perdator, patogen) dengan cara:
o     memasukan, memelihara, memperbanyak, melepaskan musuh alami
o     mengurangi penggunaan pestisida organik sintetik yang berspektrum lebar/menggunakan  pestisida selektif.
2.   Ekosistem pertanian dikelola dengan cara:
o     penggunaan bibit sehat
o     sanitasi kebun
o     pemupukan berimbang
o     pergiliran tanaman yang baik
o     penggunaan tanaman perangkap,
3.   Pestisida digunakan secara selektif berdasarkan hasil pemantauan dan analisis ekosistem.

A.  Hama

1.      Ulat palpita (Palpita unionalis Hubn) :
o    Hama ini termasuk ordo Lepidoptera dan famili Pyralidae, Stadium hama yang merusak tanaman melati adalah larva (ulat).
o    Pengendalian: dilakukan dengan cara memotong bagian tanaman yang terserang berat dan menyemprotkan insektisida yang mangkus dan sangkil, misalnya Decis 2,5 EC, Perfekthion 400 E/Curacron 500 EC .
2.      Penggerek bunga (Hendecasis duplifascials) :
o    Hama ini termasuk ordo Lepidoptera dan famili Pyralidae.
o    Gejala: menyerang tanaman melati dengan cara menggerek/melubangi bunga sehingga gagal mekar. Kuntum bunga yang terserang menjadi rusak dan kadang-kadang terjadi infeksi sekunder oleh cendawan hingga menyebabkan bunga busuk.
o    Pengendalian: disemprot dengan insektisida yang mangkus, misalnya Decis 2,5 EC, Cascade 50 EC/Lannate L .

3.      Thips (Thrips sp) :
o    Thrips termasuk ordo Thysanoptera dan famili Thripidae. Hama ini bersifat pemangsa segala jenis tanaman (polifag).
o    Gejala: menyerang dengan cara mengisap cairan permukaan daun, terutama daun-daun muda (pucuk).
o    Pengendalian: dilakukan dengan cara mengurangi ragam jenis tanaman inang di sekitar kebun melati dan menyemprotkan insektisida yang mangkus : Mesurol 50 WP, Pegasus 500 SC/Dicarzol 25 SP .
4.      Sisik peudococcus (Psuedococcus longispinus) :
o    Hama ini termasuk ordo Pseudococcidae dan famili Homoptera yang hidup secara berkelompok pada tangkai tunas dan permukaan daun bagian bawah hingga menyerupai sisik berwarna abu-abu atau kekuning-kuningan.
o    Gejala: menyerang tanaman dengan cara mengisap cairan sel tanaman dan mengeluarkan cairan madu.
o    Pengendalian: dilakukan dengan menyemprotkan insektisida yang mangkus, misalnya Bassa 500 EC/Nogos 50 EC.
5.      Ulat nausinoe (Nausinoe geometralis) :
o    Hama ini termasuk ordo Lepidoptera dan famili Pyralidae.
o    Ciri: ngengat berwarna coklat dengan panjang badan rata-rata 12 mm dan panjang rentang sayap kurang lebih 24 mm berwarna coklat dan berbintik-bintik transparan.
o    Gejala: menyerang daun tanaman melati identik (sama) dengan serangan ulat P. unionalis.
6.      Hama Lain. :
o    Hama lain yang sering ditemukan adalah kutu putih (Dialeurodes citri) dan kutu tempurung (scale insects). Bergerombol menempel pada cabang, ranting dan pucuk tanaman melati, menyerang dengan cara mengisap cairan sel, sehingga proses fotosintesis (metabolisme).
o    Pengendalian dilakukan dengan menyemprotkan insektisida yang mangkus, seperti Perfekthion 400 EC/Decis 2,5 EC.

B. Penyakit

1.      Hawar daun :
o    Penyebab: cendawan (jamur) Rhizcotonia solani Kuhn.
o    Gejala: menyerang daun yang letaknya dekat permukaan tanah.
2.      Hawar benang (Thread Blight) :
o    Penyebab: jamur Marasmiellus scandens (Mass).
o    Gejala: menyerang bagian cabang tanaman melati.

3.      Hawar bunga (Flower Blight) :
o    Penyebab: cendawan (jamur) Curvularia sp. Fusarium sp dan Phoma sp,.
o    Gejala: bunga busuk, berwarna coklat muda dan kadang-kadang bunga berguguran.
4.      Jamur upas :
o    Penyebab: jamur Capnodium salmonicolor. Penyakit ini menyerang batang dan cabang tanaman melati yang berkayu.
o    Gejala: terjadi pembusukan yang tertutup oleh lapisan jamur berwarna merah jambu pada bagian tanaman terinfeksi apnodium sp. dan Meliola jasmini Hansf. et Stev. Gejala serangan capnodium adalah permukaan atas daun tertutup oleh kapang jelaga berwarna hitam merata.
5.      Bercak daun :
o    Penyebab: jamur Pestaloita sp.
o    Gejala: bercak-bercak berwarna coklat sampai kehitam-hitaman pada daun.
6.      Karat daun (Rust) :
o    Penyebab: ganggang hijau parasit (Cephaleuros virescens Kunze).
o    Gejala: pada permukaan daun yang terserang tampak bercak-bercak kemerah-merahaan dan berbulu. Penyakit ini umumnya menyerang daun-daun yang tua.
7.      Antraknosa :
o    Penyebab: jamur Colletotrichum gloesporoides.
o    Gejala : terbentuk bintik-bintik kecil berwarna kehitam-hitaman. Bintik-bintik tersebut membesar dan memanjang berwarna merah jambu, terutama pada bagian daun. Serangan berat dapat menyebabkan mati ujung (die back).
8.      Penyakit lain :
o    Busuk bunga oleh bakteri Erwinia tumafucuens. Bintil akar oleh nematoda Meloidogyne incognito, penyebab abnormilitas perakaran tanaman. Virus kerdil penyebab terhambatnya pertumbuhan tanaman melati, belang-belang daun dan kadang-kadang seluruh ranting dan pucuk menjadi kaku.

C.        Khasiat tanaman bunga melati.

      Bunga melati merupakan tanaman hias berupa perdu berbatang tegak yang hidup menahun. Biasa kita temukan di halaman rumah, sebagai hiasan untuk mempercantik rumah, selain itu juga biasa digunakan sebagai aksesoris pengantin.

      Bunga dan daun melati terasa pedas, manis dan sejuk. Sehingga dapat berkhasiat untuk anti radang, merangsang pengeluaran keringat, melancarkan pernafasan dan peluruh air seni.

      Akar melati terasa pedas dan manis, berkhasiat sebagai pemati rasa dan menghilangkan rasa sakit.

      Melati mengandung senyawa-senyawa unsur kimia yang besar manfaatnya untuk pengobatan. Kandungan kimia yang ada tersebut antara lain indol, benzyl, livalylacetaat.

A.  Khasiat tanaman bunga melati adalah :

1.   Menghentikan ASI yang keluar berlebihan
·         Bahan: 1 genggam daun melati
·         Cara membuat: bahan tersebut dipipis halus
·         Cara menggunakan: ditempel di seputar buah dada, setiap pagi sebelum mandi.

2.   Sakit mata (mata merah atau belek)
·         Bahan: 1 genggam daun melati
·         Cara membuat: bahan tersebut dipipis halus
·         Cara menggunakan: ditempel pada dahi, apabila sudah kering diganti baru, ulangi sampai sembuh.

3.
   Bengkak akibat serangan daun lebah
·         Bahan: 1 genggam bunga melati
·         Cara membuat: bahan tersebut diremas-remas sampai halus
·         Cara menggunakan: ditempel pada bagian yang disengat lebah.

4.
   Demam dan sakit kepala
·      Bahan: 1 genggam daun melati, 10 bunga melati.
·      Cara membuat: bahan tersebut diremas-remas dengan tangan, kemudian direndam dengan
air dalam rantang.
·      Cara menggunakan: air rendaman digunakan untuk kompres dahi.

5.   Sesak napas
·         Bahan: 20 lembar daun melati dan garam secukupnya
·         Cara membuat: bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas dan disaring.
·         Cara menggunakan: air saringan lalu di minum.

6.   Lnfluensa
·    Bahan: 6 gram bunga melati kering, 5 gram jahe dan 2 batang daun bawang putih.
·         Cara membuat: direbus dengan air 400 cc hingga tersisa 200 cc dan disaring.
·         Cara menggunakan: air saringan lalu di minum.

BAB III
P E N U T U P


A.  Kesimpulan
Hal-hal yang dapat penulis simpulkan dari pembahasan di bab II adalah :
▬ Tanaman bunga melati memiliki bunga dan daun yang berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit.
▬ Tanaman ada yang tumbuh liar di hutan-hutan atau ada yang di tanam dan di pelihara oleh masyarakat.


B.  Saran – saran

·         Sebagai generasi muda kita harus tahu tanaman apa saja yang mengandung khasiat obat.
  • Kita harus berusaha membudidayakan tanaman yang mengandung khasiat obat, di antaranya tanaman bunga melati.

DAFTAR PUSTAKA

Rukmana H. Rahmat (1997). Usaha Tani Melati, Yogyakarta, Kanisus
Suyono. 2007 cerdas berpikir bahasa dan sastra Indonesia. Jakarta : ganeca exact
Tim edukatif. 2007 kompeten Berbahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga

 
© Copyright 2010-2011 Mari Berbagi All Rights Reserved.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.