KHASIAT TANAMAN BUAH MANGGIS

26 Februari 2011


MAKALAH
   KHASIAT PANAMANIAN BUAH MANGGIS

O
L
E
H
Ryan
XI – IPA 1

SMAN -1 KATINGAN HILIR
KATINGAN
KALIMANTAN TENGAH
2011


KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah  yang telah melimpahkan rahmatNya, sehingga penulis memiliki kekuatan untuk menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna, sehingga kritik dan saran sangat penulis harapkan.
Terima kasih penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalahini berguna bagi kita semua.

Kasongan, 25-01-2011
Penulis




ryan


DAFTAR ISI

Kata pengantar
Daftar isi
BAB I.     PENDAHULUAN
                  A.      Latar belakang
                  B.      Rumusan masalah
                  C.      Tujuan penulisan
                  D.      Manfaat dari penulisan
                            D.1 Manfaat untuk penulis
                     D.2 Manfaat untuk pembaca
             E.  Metode yang penulis gunakan dalam tulisan ini
                     E.1 Study kepustakaan
                            E.2  wawancara
                     F.   Pengertian
                     G.  Sistematika penulis

BAB II. PEMBAHASAN
A.  Mengenal Tanaman Manggis
B.   Budidaya tanaman manggis
       A. Syarat Tumbuh
       B.  Bibit
C.   Persiapan Tanam
1.   Pengolahan Lahan
2.   Pembuatan lobang
3.   Penanaman
4.   Pemeliharaan
1.   Pembuatan naungan.
2.   Pertumbuhan vegeratif.
3.Penyiangan
4.Penyisipan
5.   Pengendalian Hama dan Penyakit
a.   Hama
b.   Penyakit
C. Khasiat tanaman manggis
A.  Khasiat Kulit Manggis
B.  Caranya Menggunakan kulit manggis

BAB III. PENUTUP
A.  Kesimpulan
Daftar pustaka                                                                                                                             
Lampiran-lampiran



BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar belakang

        Indonesia merupakan Negara yang sangat subur dan banyak terdapat tanaman yang dapat menyembuhkan bagian penyakit.

        Pada awalnya masyarakat tidak menyadari bahwa banyak tanaman, yang bisa dimanfaatkan baik untuk dikonsumsi ataupun untuk mengobati penyakiy. Akan tetapi sekarang ini pola pikir masyarakat sudah berubah, bahwa tidak hanya di apotik melainkan bisa di dapat dari tanaman.

        Ada banyak tanaman yang menganndung khasiat obat di antaranya nangka, kunyit, salak, sambung maut, kacang, jahe, tomat, sawo, rambutan, papaya, sawit, pisang, kelapa, manggis, semangka, putri malu, ilalang, kedondong, jambu biji, lidah buaya, buah naga, jambu mente, jambu air, mangga, durian, apel, mengkudu, sukun, jeruk, timun, wortel, dan sebagainya.

        Dalam tulisan ini  penulis akan akan membahas tanaman maggis. Buah manggis di  temukan pertama kali di Jerman, tanaman manggis dibawa ke Indonesia sejak jaman penjajahan di Indonesia. Warna kulit mangis bewarna ungu.
                Lebih jelas tentang tanaman mangis akan di bahas pada bab pembahasan.

B.    Rumusan masalah

        Rumusan masalah dalam karya tulisan ini adalah :
· “khasiat apa saja yang terkandung dalam tanaman manggis ?
· “Bagaimana cara budidaya tanaman manggis ?

C.    Tujuan penulisan

                Tujuan dari penulisan ini adalah :
1. Menambah wawasan pengetahuan mengenai tanaman-tanaman yang mengandung    
    khasiat obat.
2. Menberitahukan kepada masyarakat khususnya yang membaca tulisan ini tentang khasiat
    dari tanaman di sekitar kita.
3. Agar kita tau bagaimana cara membudidayakan tanaman obat.
4. Agar kita tau tentang zat-zat yang terkandung dalam tanaman obat.
5. Agar kita mengetahui bahwa lebih baik mengobati penyakit menggunakan obat-obat
    tradisional dari pada buatan pabrik.

D. Manfaat dari penulisan ini adalah:
       
      D.1 Manfaat untuk penulis

                Penulis belajar membuat sebuah katya tulis yang bersifat penelitian penulis dapat mengetahui jenis tanaman khasiat obat penulis dapat mengetahui sekaligus bisa memperaktekan bagaimana penguna tanaman obat tersebut.

D.2 Manfaat untuk pembaca

                Agar para pembaca dapat mengetahui tanaman berkhasiat obat di sekitar kita agar para pembaca dapat memperaktekan atau menggunakan tanaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
                Agar para pembaca dapat membudidayakan tanaman tersebut di halaman rumah.

E. Metode yang penulis gunakan dalam tulisan ini adalah:
     
        E.1 Study kepustakaan

                        Penulis menggunakan rujukan dari buku, majalah, boletin atau sumber lain yang relapan dengan masalah yang ditulis.

        E.2  wawancara

                        Penulis melakukan wawancara dengan berbagai pihak yang dapat member masukan kepada kelengkapan isi tulisan.

F.   Pengertian
Kulit buah manggis merupakan bagian buah manggis yang membungkus daging buah. Rasio bagian buah yang dikonsumsi dengan bagian buah yang dibuang, lebih tinggi bagian buah yang dibuang, dalam hal ini kulit buahnya yang mencapai 2/3 bagian buah atau 66,6%.
Oleh sebab itu diperlukan upaya untuk memanfaatkannya. Kendala dalam pemanfaatan kulit buah manggis adalah rasanya pahit. Rasa pahit pada kulit buah manggis tersebut ada kaitannya dengan kandungan senyawa tannin yang terdapat di dalam jaringan kulit buah manggis.
Senyawa tannin merupakan asam tannat, secara teoritis suatu senyawa yang bersifat asam dapat dinetralkan dengan larutan basa, yang akan membentuk garam tannat dan air.
Sifat larutan kapur tohor yang basa kuat diharapkan dapat mengikat asam tannat yang terkandung didalam kulit buah manggis. Dengan demikian rasa pahit yang terkandung dalam kulit buah manggis dapat dinetralisir. Kulit manggis menghasilkan warna merah keunguan, dan amat sulit dibersihkan. Karena mengandung tanin, resin, dan crystallizable mangostine (C20H22O5), yang mudah larut dalam alkohol atau ether, tidak larut dalam air
G.   SISTEMATIKA PENULIS
Sistematika dalam penulisan ini adalah :


Kata pengantar
Daftar isi

BAB I.     PENDAHULUAN.
                  A.      Latar belakang.
                  B.      Rumusan masalah.
                  C.      Tujuan penulisan.
                  D.      Manfaat dari penulisan.
                            D.1 Manfaat untuk penulis.
                     D.2 Manfaat untuk pembaca.
             E.  Metode yang penulis gunakan dalam tulisan ini.
                     E.1 Study kepustakaan.
                            E.2  wawancara.
                     F.   Pengertian.
                     G.  SISTEM MATIKA PENULIS.

BAB II. PEMBAHASAN.
A.  Mengenal Tanaman Manggis.
B.   Budidaya tanaman manggis.
       A. Syarat Tumbuh.
       B.  Bibit.
C.   Persiapan Tanam.
1.   Pengolahan Lahan.
2.   Pembuatan lobang.
3.   Penanaman .
4.   Pemeliharaan.
1.   Pembuatan naungan.
2.   Pertumbuhan vegeratif.
3.Penyiangan.                                                                                           
4.Penyisipan.
5.   Pengendalian Hama dan Penyakit.
a.   Hama .
b.   Penyakit.
C. Khasiat tanaman manggis.
A.  Khasiat Kulit Manggis.                                                                                   
B.  Caranya Menggunakan kulit manggis.                                                         

BAB III. PENUTUP.
A.  Kesimpulan.
B.   Saran- saran.

Daftar pustaka                                                                                                                             
Lampiran-lampiran

BAB II
PEMBAHASAN

A.  Mengenal tanaman manggis

Manggis (Garcinia mangostana L.) pada umumnya dikenal sebagai tanaman budidaya, walaupun kadang ada laporan mengenai spesies liarnya yang berada di Malaysia. Jenis ini mirip sekali dengan Garcinia hombroniana Pierre (Kepulauan Nikobar) dan dengan G. malaccensis T. Anderson, yang berasal dari Malaysia. Manggis diduga merupakan hasil silangan alotetraploid dari kedua jenis tersebut.

Asal-usul manggis diduga berasal dari Asia Tenggara, mungkin dari Indonesia (Pulau Kalimantan). Tanaman manggis menyebar ke timur sampai ke Papua Nugini dan Kepulauan Mindanau (Filipina), dan ke utara melalui Semenanjung Malaysia menyebar terus ke Thailand bagian selatan, Myanmar, Vietnam, dan Kamboja. Tanaman manggis telah dikenal oleh para peneliti dari Barat sejak awal tahun 1631. Tanaman ini dijumpai tumbuh liar pada kisaran jenis tanah dan lokasi yang cukup luas.

Penanaman pada skala yang lebih luas terjadi secara bersamaan dengan meluasnya permukiman pada awal penyebaran penduduk Asia Tenggara. Para pelancong, penjelajah, atau kolektor tanaman Eropa terdahulu seperti Mjobery (Swedia), Fairchild (Inggris), Laurent Garcin (Perancis), dan Popenoe (Amerika) telah mendiskripsikan tanaman manggis. Hanya dalam dua abad terakhir tanaman manggis tersebar ke negara-negara tropik lainnya, seperti Srilangka, India bagian selatan, Amerika Tengah, Brazil, dan Queesland (Australia). Penamaan ilmiah Garcinia mangostana kepada manggis diberikan sesuai dengan nama penjelajah dari Perancis yang bernama Laurent Garcin (1681751) dan telah dibudidayakan untuk waktu yang lama di berbagai tempat di daerah tropik basah.

Pada awalnya dikenal dengan nama Mangostana Garcinia Gaertner, termasuk ke dalam famili Guttiferae yang memiliki35 genera dan lebih dari 800 spesies yang berasal dari daerah tropik. Di antaranya sembilan genera dengan spesies yang merupakan pohon buah-buahan. Lima generasi  denganSekitar 50 spesies dari famili ini berasal di kawasan Asia Tenggara. Garcinia dianggap satu tipe genus dalam famili ini yang juga termasuk Mammea. Mammea merupakan genus dengan yang mempunyai nilai ekonomi penting yang dikenal dengan mammy apple atau mammy, M. Americana.

Menurut Cox (1976), genus Garcinia merupakan genus yang terbesar (lebih dari400 spesies),40 spesies dapat dimakan dan banyak dijumpai di Pulau Kalimantan.

Di Asia Tenggara, manggis dikenal dengan banyak nama, seperti manggis di Indonesia dan Malaysia, kadang dikenal nama setor, mesetor, atau sementah di Malaysia, manggustan atau manggis di Filipina, mongkhul di Kamboja, mangkhud di Laos, dodol atau mangkhut di Thailand, dan cay mang cut di Vietnam, mangustai di Tamil. Di Prancis disebut mangostanaier, mangouste, atau mangostier, di Spanyol disebut mangostan, di Jerman mangostane, di Belanda mangoestan atau manggis, sedangkan di Portugis dikenal dengan mangosta atau mangusta.

B.   Budidaya  tanaman manggis

      A.  Syarat Tumbuh

1. Tinggi tempat : Mulai dari dataran rendah sampai dengan ketinggian 800 m dpl
2. Curah Hujan : 1500 - 2500 mm/thn, dengan periode basah 6 bln.
3. Tanah : Tanaman manggis sangat baik pertumbuhannya pada tanah yang kaya akan bahan  
organik, serta tanah yang aerasinya cukup baik, jenis tanah agak berat sampai tanah ringan.

B.   Bibit

1. Bibit berasal dari perbanyakan vegetatif dengan cara sambungan.
2. Bibit yang akan ditanam harus berlabel yang dikeluarkan oleh BPSBTPH

C.  Persiapan Tanam

1.   Pengolahan Lahan

Usahakan lahan tidak terbuka luas terhadap sinar matahari, oleh karena itu tidak perlu membabat seluruh pohon yang ada kecuali yang mengganggu tanaman manggis berkembang.
Jarak tanam manggis 8 X 10 m atau 10 X 10 m.

2.   Pembuatanlobang
Lobang dibuat dengan ukuran
Panjang :50 cm     
Lebar     :50 cm
Dalam   :50 cm

Lobang dibiarkan terbuka selama 1-2 minggu, kemudian lobang ditutup dengan campuran tanah galian bagian atas dengan bahan organik. Jumlah pupuk organik yang diberikan tergantung pada kesuburan tanah.

3.   Penanaman

1. Saat tanam yang baik adalah awal musim hujan
2. Penanaman hanya sampai leher akar.

4.   Pemeliharaan

1.   Pembuatan naungan

Oleh karena tanaman manggis tidak tahan terhadap sinar matahari langsung untuk itu perlu dibuat naungan. Lama tanaman manggis diberi naungan adalah samapi berumur ± 2 tahun. Ukuran naungan adalah sbb:
panjang  :60 cm
lebar       :40 cm
tinggi     :75 cm
tonggak dari kayu / bambu, atap dari daun alang-alang atau daun  kelapa dan lain-lain sedangkan dinding kosong.

2.   pertumbuhan vegeratif

Untuk pertumbuhan vegeratif yang baik, satu bulan setelah tanam diberi 100-200 gram urea/pohon. Pemberian diulang setiap enam bulan sekali dan ditambah dengan pupuk kandang 20-30 kg/pohon. Apabila tanaman manggis sudah berbuah diberi pupuk NPK sebanyak 0,5 kg/pohon dan diulang setiap enam bulan sekali.

3.Penyiangan

Penyiangan pada tanaman manggis hanya dilakukan terhadap tumbuhan yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman saja. Hal ini disebabkan tanaman manggis tidak tahan terhadap sinar matahari langsung.

4.Penyisipan

Apabila tanaman manggis yang ditanam ada yang mati atau pertumbuhan sangat kerdil sebaiknya segera dilakukan penyisipan/penggantian dengan bibit baru.

5.   Pengendalian Hama dan Penyakit

a.   Hama

                              ·Tupai
Tupai menyerang buah yang hampir masak, tiap ekor tupai dapat menghabiskan 2-3 butir buah manggis/hari. Pengendalian yang sering dilakukan adalah dengan jalan menembak dengan senapan angin atau dikroyok siang hari

·Pemakan Daun

Ulat pemakan daun yang masih muda, sedang warna ulat kelabu coklat dan berambut. Pengendalian yang dilakukan adalah dengan penggunaan insektisida sistemik

b.   Penyakit

·Jamur upas.

Gejalanya adalah timbul pada batang atau cabang kulitnya berwarna cokklat, tetapi belum membentuk gabus tebal. Pengendalian yang dilakukan adalah dengan jalan memusnahkan pada stadium rumah laba-laba. Di samping itu penyemprotan cabang-cabang yang sakit dengan fungisida antara lain Calixin 5 %  atau  Dowco 282,5 %.
·Bercak daun Cescospora

Gejalanya adalah daun yang terserang berat menjadi kuning dan rontok. Penyakit ini disebabkan oleh Cercospora averrhoae Fres. Pengendalian yang dilakukan adalah dengan jalan penyemprotan dengan fungisida yaitu kaptafol atau fungisida yang membendung bahan aktif tembaga.

C.        Khasiat tanaman manggis
Kulit manggis mengandung banyak sekali zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Namun kandungan yang diutamakan pada kulit buah manggis adalah xantone-nya. Jumlah xanthone dalam kulit manggis yang mencapai 27 kali jumlah xanthone dalam daging buah manggis. Kadarnya mencapai 123,97 mg per ml.
Xanthone tidak ditemui pada buah-buahan lainnya kecuali pada buah manggis. Karena itu manggis di dunia diberikan julukan ´Queen of Fruit´ atau Si Ratu Buah. Xanthone sebagai antioksidan yang kuat, sangat dibutuhkan dalam tubuh sebagai penyeimbang prooxidant (reducing radicals, oxidizing radicals, carboncentered, sinar UV, metal, dll) yang ada di lingkungan manusia.
a.   Khasiat kulit manggis adalah :
1. Memberi tenaga).
2. Prevents inflammation.
3. Mencegah sakit urat saraf.
4. Mencegah Ulcer.
5. Mencegah kemurungan.
6. Mencegah kegelisahan/panik/cemas).
7. Mencegah kanser.
8. Tingkat system pertahanan badan.
9.  Awet Muda.
10. Membuang toksid dalam badan.
11. Membunuh kuman.
12. Mencegah kulat.
13. Mencantikan kulit.
14. Membuang kolesterol dalam badan.
15. Untuk kesihatan  jantung.
16. Mengurang tekanan darah tinggi.
17. Kurangkan gula dalam darah.
18. Kuruskan badan.
19. Cegah batu karang.
20. Mengimbangi seluruh badan.

b.   Caranya Menggunakan kulit manggis

1. Ambil buah manggis.
2. Kupas.
3. Isinya enak di makan.
4. Kalau sebelum ini kulit kita buang tetapi kali ini jangan, ambil kulitnya, hiris tipis-tipis dan jemur sampai kering.
5. Bila mau diguna, ambil air panas, 2 - 3 hirisan kulit manggis direndam. Segera di minum apabila air sudah berubah warna.
6. Warna air akan bertukar sedikit ungu. Rasa air sedikit kelat tetapi enak.


BAB III
P E N U T U P



A.  Kesimpulan
Hal-hal yang dapat penulis simpulkan dari pembahasan di bab II adalah :
   Tanaman manggis memiliki buah dan kulit buah yang berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit.
   Tanaman ada yang tumbuh liar di hutan-hutan atau ada yang di tanam dan di pelihara oleh masyarakat.


B.  Saran – saran

·    Sebagai generasi muda kita harus tahu tanaman apa saja yang mengandung khasiat obat.
·         Kita harus berusaha membudidayakan tanaman yang mengandung khasiat obat, di antaranya tanaman manggis.


Daftar Pustaka

Direktorat Jenderal Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (2004). Pedoman Umum
Pelaksanaan Program/Proyek Pengembangan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Jakarta.
Direktorat Jenderal Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian.
Roni Kastaman. 2006. Pengembangan Model Agroindustri dan Pemasaran Terpadu Komoditi Manggis
di Kabupaten Tasikmalaya. Laporan Kajian pengembangan komoditi manggis. Kerjasama
LPM UNPAD dengan Direktorat Jenderal P2HP Departemen pertanian.
 
© Copyright 2010-2011 Mari Berbagi All Rights Reserved.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.